Baru baru ini media nasional maupun media sosial sedang gempar dengan maraknya gangster di jakarta yang membabi buta melakukan kekerasan terhadap pengguna jalan. Saya tertarik untuk sedikit sharing tentang para gangster tersebut. Tidak bisa di pungkiri perkembangan jaman dan perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap keberadan para gangster yang anggotanya di dominasi para remaja seumuran anak SMA atau SMP. Bagaimana tidak, perkembangan teknologi berpengaruh pada mudahnya komunikasi dan komunitas, tergantung bagaimana kita memanfaatkan pekembangan tersebut untuk hal yang positif atau negatif. Kmunculan para gangster yang menurut saya meresahkan ini disebabkan kurangnya pengawasan orangtua dan juga di sebabkan kurangnya wadah untuk para anak muda yang bisa saya sebut usia masih labil. Pada usia seperti itulah mereka sedang beranjak atau sedang mengalami masa transisi pencarian jati diri. Jika salah pergaulan maka mereka akan terjerumus pada hala-hal yang tidak baik sehingga merugikan mereka tetapi mereka tidak sadar karena bagi mereka itu merupakan kesenangan, ya kesenangan yang merugikan banyak orang. Banyaknya gangster yang bermunculan seperti jepang, amerika, palestyn, kramajati dan lain sebagianya merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah maupun bagi orangtua bagaimana cara memaksimalkan potenti anak ke arah yang baik. Lalu bagaimana para gangster ini muncul?
Kemunculan para gangster menurut saya berawal dari komunitas anak yang sering nongkrong bareng tetapi hanya sebatas nongkrong tanpa ada hal positif, dari sinilah bermula. Mereka ingin hal yang berbeda yang membuat komunitas mereka di segani atau di kenal oleh komunitas lain tapi caranya yang salah. Karena faktor usia yang masih muda itulah yang menyebabkan pola pikir anak-anak masih pendek, mudah marah, mudah emosi, tidak bisa menerima suatu hal yang tidak sejalan dengan mereka. Walaupaun dalam satu komunitas tetapi mereka juga ingiin di hormati oleh anggota yang lain dan bersaing untuk mendapat kehormatan tersebut. Sebuah kehormatan yang sia-sia karena bersaing melalui hal-hal yang tidak baik dengan cara brutal. Dalam komunitas yang awalnya siapa saja boleh bergabung menjadi lebih tinggi tingkatannya yaitu siapa yang mau masuk jadi anggota harus melakukan hal ekstrim yang sudah menjadi tradisi yaitu meluakai orang lain secara acak menggunakan senjata tajam. Bagi mereka yang berani maka akan menjadi anggota. setelah menjadi anggota maka ada tinggakan lagi, yaitu siapa yang paling berani akan lebih di hormati. Caranya? tak hanya melakukan kekerasan secara acak tetapi mereka melakukan tawuran antar gangster untuk membuktikan komunitas mana yang paling di segani, paling di takuti dan untuk menjaga nama besar wilayah yang mereka tempati. Bahkan ada beberapa dari anak-anak ini yang mengaku kebal. dalam komunitas gangster yang sudah kebal senjata di sebut dengan ROBOT. bahkan mereka tak jarang mempublikasikan ke media sosial aksi-aksi kekerasan yang mereka lakukan atau berfoto dengan senjata tajam yang meraka miliki lalu di share ke media sosial. Sungguh sayang sekali, anak-anak yang harusnya mendapatkan kegiatan positif justru terbawa .oleh hal negatif yang sebenarnya merugikan mereka dan sama sekali tidak ada untungnya bagi mereka. Apakah mereka pantas disebut gangster? TIDAK!! GANGSTER ITU TIDAK MEMPUBLIKASIKAN DIRINYA SAAT MELALUKAN AKSI, GANGSTER TIDAK PAMER SENJATA DI MEDIA SOSIAL, GANGSTER TIDAK MENANGIS MINTA AMPUN SAAT TERTANGKAP APARAT, GANGSTER TIDAK MENGAKUI TAPI DIAKUI, GANGTER BERANI ADU 1 LAWAN SATU BUKAN BERANINYA CUMA MAIN KEROYOKAN, GANGSTER ITU MAKAN DARI UANG YANG IA CARI SENDIRI BUKAN UANG ORANG TUA YANG SAAT MEMINTA SAMBIL MERENGEK.. MEREKA BUKAN GANGSTER TAPI HANYA SEKUMPULAN ANAK-ANAK YANG SALAH JALAN, SALAH PERAGULAN.Lalu semua ini salah siapa? si anak atau orang tua atau aparat yang kurang ketat berpatroli atau pengaruh lingkungan? Semoga fenomena ini cepat berlalu dan mereka diberi kesadaran bahwa tindakan yang mereka lakukan itu salah, dan semoga kelak kegiatan negatif yang selama ini mereka lakukan berganti dengan kegiatan yang positif yang dapat membanggakan diri mereka, orang tua, masyarakat juga membanggakan negara ini. Berikut ini sedikit foto para anak-anak labil:
0 komentar:
Post a Comment
Komentar anda sangat bermanfaat untuk kemajuan blog ini.. terimakasih.